Ada SD Siluman di Tasikmalaya,
SDN Siluman 2 di Tasikmalaya, Jawa Barat
(foto:iNews/Sansan Rajawali)
TASIKMALAYA, iNews - Anda masih ingat dengan nama SD tempat Anda bersekolah dulu? Sebagian orang mungkin masih ingat, sementara sebagian lainnya bisa jadi telah lupa dengan nama tempatnya menimba ilmu dulunya. Berbicara tentang nama sekolah, di Tasikmalaya, Jawa Barat ada sekolah dasar dengan nama yang terbilang unik, bahkan cenderung menakutkan. Bagaimana tidak, SD Negeri yang bertempat di Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Tasikmalaya ini bernama SDN 2 Siluman.
Bagi setiap orang yang mendengar nama siluman pasti akan mendapatkan kesan yang menyeramkan. Yang terbayang setiap mendengar nama itu adalah sosok makhluk yang menakutkan dan biasanya akan menyerupai makhluk jadi-jadian. Namun tidak demikian dengan murid-murid SDN 2 Siluman, mereka masih bisa tetap ceria, belajar dan bermain bersama tanpa harus dibayang-bayangi dengan sosok menakutkan seperti di film-film horor kebanyakan.
SDN 2 Siluman ini memiliki murid sekitar 520 orang. Tempatnya berada di tepi sebuah sungai yang melintas tepat di depan bangunan sekolah. Di Wilayah Kelurahan Setiajaya sendiri dulunya terdapat empat sekolah dasar yang menggunakan nama Siluman. Keempatnya adalah, SDN 1 Siluman, SDN 2 Siluman, SDN 3 Siluman, dan SDN 4 Siluman.
Awalnya keempat SD Negeri Siluman ini berada di Kampung Siluman, Desa Setiaratu, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun dalam perkembangannya terjadi pemekaran Desa Setiaratu yang kemudian dipecah menjadi tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Setiaratu, Kelurahan Setiajaya dan Kelurahan Setianagara. Ketiga kelurahan baru itu pun kini termasuk kedalam wilayah Kota Tasikmalaya. Kampung Siluman sendiri yang menjadi tempat keberadaan SDN 2 Siluman kini telah berganti nama menjadi kampung Gunung Kialir.
Menurut Kepala SDN 2 Siluman, Ateng Gumilar, sekolah bernama unik itu didirikan pada 1961. Awalnya ada SDN 4 Siluman dan SD Angkas 2. Namun pada 2014 ketiganya disatukan dan menjadi SDN 2 Siluman. Ateng Gumilar menambahkan, asal-muasal nama Kampung Siluman berdasarkan cerita dari orang-orang terdahulu tidak berkaitan dengan sesuatu yang angker atau menyeramkan. Siluman berasal dari kata silem atau yang dalam bahasa Sunda juga disebut tilem yang berarti hilang.
“Dulunya ada seorang tokoh di kampung itu yang menurut cerita, dia dikejar-kejar oleh sesuatu entah dari mana. Kemudian dia masuk ke sungai dan menghilang atau tilem. Sampai saat ini tokoh tersebut tidak diketemukan. Akhirnya orang-orang di sini menyebut wilayah ini sebagai silem yang entah kenapa akhirnya yang melekat nama Siluman. Jadi tidak ada hubungannya dengan hal-hal mistis,” ujar Ateng.
Sementara menurut salah seorang tokoh masyarakat setempat, Haji Sakana Dedeng, wilayahnya dulunya setiap 1 Muharram ramai dikunjungi banyak orang dari seluruh Tasikmalaya. Mereka berkunjung untuk bertemu dengan seorang tokoh masyarakat atau ulama yang dikenal dengan nama Mbah Bada Kersa. “Banyak yang datang, laki-laki, perempuan, ibu-ibu dan bapak-bapak dari seluruh Tasikmalaya. Niatnya untuk bertemu dengan Mbah Bada Kersa. Mereka percaya dengan bertemu Mbah Bada Kersa maka jodohnya atau jodoh anak-anaknya akan lebih mudah ketemu,”kata Haji Sakana.E
SDN Siluman 2 di Tasikmalaya, Jawa Barat
(foto:iNews/Sansan Rajawali)
TASIKMALAYA, iNews - Anda masih ingat dengan nama SD tempat Anda bersekolah dulu? Sebagian orang mungkin masih ingat, sementara sebagian lainnya bisa jadi telah lupa dengan nama tempatnya menimba ilmu dulunya. Berbicara tentang nama sekolah, di Tasikmalaya, Jawa Barat ada sekolah dasar dengan nama yang terbilang unik, bahkan cenderung menakutkan. Bagaimana tidak, SD Negeri yang bertempat di Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Tasikmalaya ini bernama SDN 2 Siluman.
Bagi setiap orang yang mendengar nama siluman pasti akan mendapatkan kesan yang menyeramkan. Yang terbayang setiap mendengar nama itu adalah sosok makhluk yang menakutkan dan biasanya akan menyerupai makhluk jadi-jadian. Namun tidak demikian dengan murid-murid SDN 2 Siluman, mereka masih bisa tetap ceria, belajar dan bermain bersama tanpa harus dibayang-bayangi dengan sosok menakutkan seperti di film-film horor kebanyakan.
SDN 2 Siluman ini memiliki murid sekitar 520 orang. Tempatnya berada di tepi sebuah sungai yang melintas tepat di depan bangunan sekolah. Di Wilayah Kelurahan Setiajaya sendiri dulunya terdapat empat sekolah dasar yang menggunakan nama Siluman. Keempatnya adalah, SDN 1 Siluman, SDN 2 Siluman, SDN 3 Siluman, dan SDN 4 Siluman.
Awalnya keempat SD Negeri Siluman ini berada di Kampung Siluman, Desa Setiaratu, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun dalam perkembangannya terjadi pemekaran Desa Setiaratu yang kemudian dipecah menjadi tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Setiaratu, Kelurahan Setiajaya dan Kelurahan Setianagara. Ketiga kelurahan baru itu pun kini termasuk kedalam wilayah Kota Tasikmalaya. Kampung Siluman sendiri yang menjadi tempat keberadaan SDN 2 Siluman kini telah berganti nama menjadi kampung Gunung Kialir.
Menurut Kepala SDN 2 Siluman, Ateng Gumilar, sekolah bernama unik itu didirikan pada 1961. Awalnya ada SDN 4 Siluman dan SD Angkas 2. Namun pada 2014 ketiganya disatukan dan menjadi SDN 2 Siluman. Ateng Gumilar menambahkan, asal-muasal nama Kampung Siluman berdasarkan cerita dari orang-orang terdahulu tidak berkaitan dengan sesuatu yang angker atau menyeramkan. Siluman berasal dari kata silem atau yang dalam bahasa Sunda juga disebut tilem yang berarti hilang.
“Dulunya ada seorang tokoh di kampung itu yang menurut cerita, dia dikejar-kejar oleh sesuatu entah dari mana. Kemudian dia masuk ke sungai dan menghilang atau tilem. Sampai saat ini tokoh tersebut tidak diketemukan. Akhirnya orang-orang di sini menyebut wilayah ini sebagai silem yang entah kenapa akhirnya yang melekat nama Siluman. Jadi tidak ada hubungannya dengan hal-hal mistis,” ujar Ateng.
Sementara menurut salah seorang tokoh masyarakat setempat, Haji Sakana Dedeng, wilayahnya dulunya setiap 1 Muharram ramai dikunjungi banyak orang dari seluruh Tasikmalaya. Mereka berkunjung untuk bertemu dengan seorang tokoh masyarakat atau ulama yang dikenal dengan nama Mbah Bada Kersa. “Banyak yang datang, laki-laki, perempuan, ibu-ibu dan bapak-bapak dari seluruh Tasikmalaya. Niatnya untuk bertemu dengan Mbah Bada Kersa. Mereka percaya dengan bertemu Mbah Bada Kersa maka jodohnya atau jodoh anak-anaknya akan lebih mudah ketemu,”kata Haji Sakana.E